Cari Blog Ini

Rabu, 17 Februari 2010

Rahasia Umur Panjang

Ada dua kelompok masyarakat di dunia ini yang dikenal panjang umur sehat sejahtera, yaitu masyarakat Okinawa dan Sardinia. Rata-rata mereka hidup di atas 100 tahun. Mengapa bisa?

Bukan semata karena mereka banyak makan ikan, banyak mengonsumsi kedelai, jamur, rajin berolahraga, istirahat cukup, dan berbagai perilaku sehat lainnya.
Masyarakat kedua bangsa itu juga memiliki kultur yang sangat menghormati orangtua. Perasaan kecukupan cinta, jiwa yang hangat, dan persahabatan yang erat sungguh memiliki dampak luar biasa bagi kualitas kesehatan dan kesejahteraan kita.

Banyak ahli telah menemukan bukti-bukti tentang kekuatan sentuhan (touching) misalnya. Banyak pakar telah membuktikan efek tertawa bagi kesehatan. Banyak peneliti membuktikan efek menyehatkan dari keterlibatan dalam aktivitas sosial. Semua itu pada intinya memperlihatkan betapa pentingnya interaksi dan relasi yang baik dengan orang lain, yang merupakan kebutuhan dasar manusia.

Masyarakat Barat (Eropa) sampai memiliki National Hugging Day alias hari berpelukan nasional. Bukan mereka penganut free sex, melainkan karena riset telah membuktikan betapa pelukan memiliki efek luar biasa menyehatkan.

Hasil riset antara lain memaparkan, suami istri yang melibatkan cukup pelukan, dekapan, elusan, dan belaian dalam relasi mereka, keterikatan emosinya lebih kuat dibandingkan pasangan yang tidak cukup menerima sentuhan (touching).

Penelitian juga membuktikan bahwa anak yang kurang mendapatkan pelukan atau dekapan dari ayah khususnya, dan juga ibu, tingkat rasa amannya lebih rendah dibandingkan dengan anak yang cukup mendapatkan pelukan atau dekapan orangtuanya. Rasa aman sangat vital bagi perkembangan kepribadian anak.

Mari kita bertanya pada diri sendiri, sebanyak apa kita telah memeluk anak-anak kita? Banyak ayah yang bahkan berhenti menyentuh anak-anaknya setelah si anak masuk sekolah. Dan para ayah kemudian bertanya, “Mengapa anak-anak tidak dekat dengan saya? Mengapa anak-anak bisa terjerumus pergaulan yang salah? Saya ini kurang apa?” Mungkin kurang memeluk dan mendekap!

Bila seseorang sering: Sakit kepala, migrain, sakit maag, sulit tidur, banyak ngemil, merasakan sesak napas, sakit kista, sakit kanker, mengalami gangguan jantung, mudah menyerang orang lain (secara verbal maupun fisik) , senang melihat orang lain celaka, tak peduli orang lain sakit hati, mengejar perhatian lawan jenis, maka, mungkin dia: Tidak cukup mendapatkan cinta Tidak cukup mencintai diri sendiri Tidak cukup mendapatkan perhatian dari pasangan Tidak cukup memiliki kehidupan seksual yang menyenangkan.

Selasa, 09 Februari 2010

Kehidupan Kekal

Adalah kehidupan setelah kematian?

Pertanyaan: Adalah kehidupan setelah kematian?Jawaban: Adakah kehidupan setelah kematian? Alkitab memberitahu kita, "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan. … Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? (Ayub 14:1-2, 14).
Sama seperti Ayub, hampir setiap kita ditantang oleh pertanyaan ini. Apa yang terjadi kepada kita setelah kita meninggal dunia? Apakah kita hilang begitu saja? Apakah hidup itu suatu pintu yang berputar di mana orang datang dan pergi dari dunia ini supaya mendapat kemuliaan dan kebesaran? Apakah setiap orang pergi ke tempat yang sama, atau kita pergi ke tempat yang berbeda-beda? Apakah surga dan neraka ada, atau itu hanya suatu angan-angan?
Alkitab mengatakan bukan saja ada kehidupan setelah kematian, namun ada hidup kekal yang begitu mulia, “yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9). Yesus Kristus, Allah dalam wujud manusia, datang ke dunia ini untuk memberi kita karunia hidup kekal. “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5).
Yesus menanggung hukuman yang seharusnya setiap kita tanggung dan mengorbankan nyawaNya sendiri. Tiga hari kemudian, Dia membuktikan kemenanganNya atas kematian dengan bangkit dari kubur, dalam Roh dan tubuh. Dia tetap tinggal di bumi ini untuk empat puluh hari lamanya dan dilihat oleh ribuan orang sebelum akhirnya Dia naik ke rumahNya yang kekal di Surga. Roma 4:25 mengatakan, “Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita” (Roma 4:25).
Kebangkitan Kristus adalah peristiwa yang dicatat dengan baik. Rasul Paulus menantang orang-orang yang mempertanyakan keabsahannya dan tidak seorangpun dapat menolak kebenarannya. Kebangkitan adalah batu penjuru dari iman Kristen. Karena Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, kita percaya kita pun akan dibangkitkan.
Paulus menasihati beberapa orang-orang Kristen mula-mula yang tidak percaya akan kebangkitan: “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan” (1 Korintus 15:12-13).
Kristus adalah hasil pertama dari panen besar orang-orang yang akan dibangkitkan kembali. Kematian fisik menimpa semua orang melalui satu orang, Adam, yang punya hubungan dengan kita semua. Namun semua orang yang telah diadopsi ke dalam keluarga Allah melalui iman dalam Yesus Kristus akan diberikan hidup baru (1 Korintus 15:20-22).
Sebagaimana Allah membangkitkan tubuh Yesus, demikian pula tubuh kita akan dibangkitkan saat Yesus datang kembali (1 Korintus 6:14). Walaupun pada akhirnya kita semua akan dibangkitkan, tidak semua orang akan masuk ke Surga. Dalam hidup ini setiap orang harus membuat pilihan di mana dia akan hidup dalam kekekalan. Alkitab mengatakan bahwa manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi (Ibrani 9:27).
Mereka yang telah dibenarkan akan hidup kekal di surga, tetapi orang-orang yang tidak percaya akan masuk ke dalam hukuman kekal, atau neraka (Matius 25:46).Sama seperti surga, neraka bukan hanya suatu keadaan, tapi merupakan sebuah tempat yang nyata. Neraka adalah sebuah tempat di mana orang-orang yang bedosa akan mengalami murka Tuhan secara kekal dan tanpa akhir. Mereka akan mengalami siksaan secara emosi, mental, dan fisik. Mereka akan merasa malu, menyesal dan bersalah.
Neraka digambarkan sebagai jurang yang tanpa dasar (Lukas 8:31, Wahyu 9:1), lautan api dan belerang, di mana para penghuninya disiksa siang dan malam untuk selama-lamanya (Wahyu 20:10). Di neraka akan ada tangisan dan kertak gigi, menunjukkan kesusahan dan kemarahan yang amat sangat (Matius 13:42). Neraka adalah tempat “di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam” (Markus 9:48). Allah tidak menikmati kebinasaan orang-orang jahat dan ingin untuk mereka berbalik dari jalan-jalan mereka yang sesat supaya mereka hidup (Yehezkiel 33:11). Namun Dia tidak memaksa kita untuk tunduk; jika kita terus menerus menolak Dia, Tuhan tidak punya pilihan lain selain memberi kita apa yang kita inginkan, hidup terpisah dari Dia.
Hidup di atas bumi ini adalah suatu ujian, suatu persiapan untuk apa yang akan datang. Bagi orang-orang percaya itu adalah hidup kekal di hadapan Tuhan. Jadi bagaimana kita dibenarkan dan dapat menerima hidup kekal? Hanya ada satu jalan – melalui iman dan kepercayaan kepada Anak Allah, Yesus Kristus. Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.…" (Yohanes 11:25-26).
Karunia hidup kekal tersedia bagi semua orang, tapi untuk menerimanya kita perlu menolak beberapa kesenangan duniawi dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36).
Kita tidak akan memperoleh kesempatan untuk bertobat dari dosa-dosa kita setelah kita meninggal dunia karena setelah kita bertemu Tuhan muka dengan muka kita tidak ada pilihan lain selain percaya kepadaNya. Tuhan menghendaki kita datang kepadaNya di dalam iman dan kasih sekarang ini. Jika kita menerima kematian Yesus sebagai pembayaran atas dosa dan pemberontakan kita terhadap Tuhan, kita dijamin bukan hanya memperoleh hidup yang berarti di dunia ini, namun juga hidup kekal di hadapan Kristus.Jikalau Anda mau menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, berikut ini adalah sebuah doa yang dapat Anda doakan. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa.
Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah – karunia hidup kekal! Amin!”
Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Jumat, 05 Februari 2010

Mengasuh Anak Dari Sikap Orang tua

Sungguh menakjubkan bagaimana orangtua yang bahagia dan positif akan menghasilkan anak yang tumbuh menjadi pribadi yang mempesona. Berikut ini adalah rahasia pengasuhan anak secara positif :
  1. Untuk membesarkan anak yang sehat dan bahagia, ajarilah anak untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri. Caranya : Perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri Anda pribadi di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk berolahraga, merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan pribadi Anda. Sadarkah Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan anak dengan sifat serupa!
  2. Luangkan waktu yang berkualitas setiap hari. Talmud berkata "Setiap helai rumput punya malaikat yang membungkuk di atasnya dan berbisik,'Tumbuh, tumbuh'." Pemberian terindah dari orang dewasa adalah menjadi malaikat itu bagi seorang anak yang istimewa. Tunjukkan betapa Anda sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah 'Ahli gembira' bagi putra-putri Anda. Ubahlah waktu mengerjakan tugas harian menjadi momen yang berharga dan istimewa. Bernyanyi, memeluk, berbagi tawa dan cerita dapat membuat saat-saat biasa menjadi tak terlupakan.
  3. Jadilah pendengar yang baik. Hal ini bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela dan sibuk dengan nasehat-nasehat bahkan pada saat anak belum selesai berbicara? Simpanlah kekuatiran-kekuatiran Anda pada saat mendengarkan. Cobalah untuk mendengarkan anak Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri untuk tidak memikirkan atau memberikan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka dengan hati yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah diri Anda pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai ganti dari memberikan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi akan membuat anak merasa diterima dan dimengerti.
  4. Seringlah tertawa, sebab kegembiraan itu menular! Anggaplah pada saat ini diri Anda terpilih untuk melakukan tantangan '30 hari tersenyum bersama keluarga' ! Anda akan menyaksikan keajaiban dari kegembiraan dan kasih sayang yang Anda bawa kepada orang-orang di sekitar Anda. Buatlah momen sehari-hari menjadi luar biasa berkat kegembiraan dan semangat yang Anda bawa ke dalamnya.
  5. Berilah pengakuan dan penghargaan. Latihlah mulai dari diri Anda sendiri untuk memberikan penghargaan terhadap setiap keberhasilan, bahkan yang paling kecil sekalipun, yang telah Anda lakukan hari ini. 'Pagi ini saya berhasil bangun lebih pagi untuk berolahraga', 'Setelahnya saya berhasil menyiapkan sarapan dan mengantarkan putra saya ke sekolah tanpa terlambat', 'Hari ini saya berhasil sabar menghadapi putra saya'. Ajarlah diri Anda untuk memberikan penghargaan yang tulus atas tugas-tugas sederhana yang Anda berhasil Anda selesaikan. Penghargaan ini akan memberi semangat baru dalam hidup Anda untuk menjalankan tugas yang lebih besar. Luangkanlah waktu 5 menit bagi diri Anda setiap harinya untuk memikirkan dan menuliskan kesuksesan-kesuksesan yang telah Anda raih hari ini. Rasakanlah bagaimana hidup Anda berubah, nikmatilah semangat baru yang mengisi setiap kegiatan Anda. Bagikanlah penghargaan ini juga kepada anak-anak Anda. Berikanlah pujian, pengakuan dan penghargaan yang tulus kepada mereka. Ingat, penghargaan yang baik menekankan pada tindakan, bukan pada prestasi yang dicapai. Ungkapkan penghargaan Anda secara antusias, sungguh-sungguh, dan penuh cinta. 'Horeee…putriku ingat membereskan tempat tidur. Hip, hip, horee…ia bahkan membantu ibu menyapu lantai!' Berikan pelukan terbesar yang dapat diterimanya. Pengakuan dan pujian yang tulus mempunyai kekuatan untuk mengubah!
  6. Disiplinkan anak dengan hormat. Ajarkanlah anak turut bertanggung jawab atas tugas-tugas rutin dalam rumah tangga. Anak yang secara aktif turut dilibatkan dalam tugas rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar. Perbaiki kesalahan mereka dengan kelembutan namun Anda harus terus-menerus konsisten. Berikan konsekuensi yang wajar dari pelanggaran dengan tujuan untuk mengajarkan tanggung jawab. Janganlah memarahi apalagi mempermalukan anak di depan orang lain atas kesalahan yang mereka perbuat. Ajaklah mereka ke tempat sepi untuk berbicara hanya empat mata dengan Anda. Berikan pengertian sejelas-jelasnya mengapa tindakannya salah. Mintalah anak meminta maaf bila ia berbuat salah. Anda pun perlu meminta maaf kepada anak di saat-saat Anda bersalah atau melalaikan janji Anda kepada mereka. Disiplinkanlah anak tanpa menunjukkan kuasa dan kemarahan Anda, maka anak akan belajar tumbuh dengan pengendalian diri yang tinggi. Sampaikan pesan kepada mereka bahwa meskipun perilaku mereka masih perlu ditingkatkan, namun Anda sebagai orangtua tetap menyayangi dan menyukai mereka.
  7. Berilah ruang bagi putra-putri Anda untuk melakukan kesalahan. Ingatlah, bahwa setiap orang, apalagi seorang anak, berhak untuk melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Temukanlah kebaikan dalam kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan, maka anak Anda akan belajar untuk berani berjuang menghadapi tantangan dan resiko.
  8. Jalani hidup Anda dengan nilai-nilai yang pasti: kejujuran, tanggung jawab, dan semangat saling membantu. Tunjukkanlah dalam keseharian Anda bagaimana Anda selalu konsisten dengan nilai-nilai ini. Libatkan juga putra-putri Anda dalam kegiatan sosial yang secara rutin Anda lakukan. Putra-putri Anda pun akan tumbuh dengan karakter positif yang kuat dalam diri mereka.
  9. Fokuskanlah perhatian Anda pada hal-hal yang berjalan benar. Milikilah keyakinan yang meneguhkan keluarga Anda di saat-saat sulit. Anak-anak Anda akan belajar menjadi pribadi yang optimis dan bersyukur setiap hari. Latihlah sikap positif dengan menemukan hal-hal positif dalam setiap hari Anda dan bersyukurlah atasnya selalu. Cintailah anak Anda dengan tulus tanpa syarat, dan ungkapkanlah besarnya kasih sayang Anda tersebut kepada mereka. Anak yang berada dalam kasih sayang yang tulus akan tumbuh dengan lebih bergembira, percaya diri, menyenangkan, serta dapat diandalkan.

Disadur dari website shvoong.com

Rabu, 23 Desember 2009

Selamat Hari Natal 25 Desember dan Tahun Baru 1 January 2010

Perhiasan Terindah adalah Kerendahan hati,
Kasih yang teruji adalah kesetiaan
Kekayaan terbesar adalah kebijaksanaan
Harta terbaik adalah kejujuran
Senjata terkuat adalah kesabaran
Pengaman terpenting adalah iman
Obat termanjur adalah doa, Damai selalu di hati.
Mohon maaf lahir dan Batin.

Jumat, 04 Desember 2009

MEMBUKA USAHA SAMPINGAN



Untuk mendapatkan penghasilan tambahan ada empat cara yang bisa Anda lakukan. Yakni bekerja pada orang lain, bekerja sendiri dengan mengandalkan keahlian, membuka usaha sampingan, atau melakukan investasi.
Dari keempat hal tersebut, membuka usaha sampingan biasanya merupakan cara yang cukup baik untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan membuka usaha sampingan, pertama-tama Anda mungkin harus terlibat penuh didalamnya. Tapi lama kelamaan, bila usaha itu besar, Anda bisa menyerahkan pengelolaannya pada orang lain, sehingga Anda bisa punya lebih banyak waktu. Sementara pemasukan terus berjalan. Bandingkan dengan apabila Anda bekerja pada orang lain atau bekerja sendiri dengan mengandalkan keahlian. Bekerja pada orang lain jelas Anda harus mengikuti jam kerja yang disyaratkan. Sedangkan bekerja sendiri dengan mengandalkan keahlian, biasanya Anda bisa menentukan waktu kerja Anda sendiri, tapi tetap saja Anda akan sibuk.



PENGHASILAN BISA BESAR



Jangan salah kira, usaha sampingan, apabila Anda jalankan dengan sungguh-sungguh bisa memberikan hasil yang sama ­ bahkan lebih besar ­ dibanding bila Anda bekerja dan mendapatkan gaji.
Saya pernah memperhatikan tukang sate yang berjualan di dekat rumah saya. Setiap hari, dari jam 17.00 - 24.00 (7 jam kerja), ia bisa menjual sekitar 250 tusuk sate ayam. Kalau satu tusuk dihargai Rp 400, maka ini berarti ia mendapatkan Rp 100 ribu sehari. Dalam sebulan, ia bisa bekerja sekitar 25 hari. Ini berarti pemasukannya sebulan mencapai Rp 2,5 juta. Saya pernah tanya berapa sih keuntungannya dari Rp 2,5 juta itu? Dia bilang sekitar 60 persen. Ini berarti keuntungannya adalah Rp 1,5 juta setiap bulan. Itu belum termasuk keuntungan dari penjualan lontongnya.
Tentu saja Anda tidak harus jadi penjual sate bila Anda memang tidak mau. Anda bisa membuka usaha lain yang mungkin lebih Anda kuasai seluk-beluknya. Prinsipnya di sini adalah apa pun usahanya, kalau Anda jalankan dengan serius, hasilnya bisa besar. Pada awalnya yang namanya usaha mungkin tidak akan selalu berjalan lancar. Penghasilannya mungkin belum seberapa. Tapi itu karena usaha Anda mungkin belum dikenal orang banyak. Namanya juga masih baru. Lama kelamaan, seiring dengan makin dikenalnya usaha Anda, usaha Anda pasti akan mulai berkembang, sehingga hasil yang Anda dapatkan makin besar pula.
Tukang sate tadi misalnya. Saya yakin, pertama kali ia membawa dagangannya, orang mungkin masih ragu-ragu untuk mencoba satenya, karena orang baru pertama kali melihat tukang sate ini. Tapi lama kelamaan, orang mulai memesan satenya, dan akhirnya orang ini identik dengan sate. Setiap kali ia lewat di depan rumah saya, saya langsung teringat akan satenya. Itu bukti bahwa usaha apa pun membutuhkan pengenalan.
Orang harus kenal lebih dulu dengan usaha Anda, apa pun usaha itu. Entah toko, entah restoran kecil, entah usaha jahitan. Mungkin pengenalannya makan waktu satu tahun, dua tahun, atau mungkin hanya beberapa bulan, tergantung bagaimana promosi Anda. Setelah kenal, barulah selebihnya tergantung pada kualitas produk Anda. Bila sekali saja konsumen tak suka, seterusnya mereka kapok membeli produk Anda. Apa pun jenisnya. Karena itu, Anda juga harus menjaga kualitas produk agar sesuai keinginan konsumen.
TIDAK HARUS MENINGGALKAN PEKERJAAN
Siapa bilang bahwa Anda harus meninggalkan pekerjaan tetap Anda sekarang bila Anda menjalankan usaha Anda? Anda tidak harus meninggalkan pekerjaan tetap Anda. Anda bisa menjalankan usaha Anda sambil Anda tetap bekerja di pekerjaan Anda sekarang. Hitung-hitung, Anda nantinya akan punya pendapatan yang dobel kan? Pertama-tama, mungkin pendapatan usaha Anda masih jauh lebih kecil dibanding gaji dari pekerjaan Anda. Tetapi lama-lama, seiring dengan makin dikenalnya usaha Anda, usaha Anda akan makin maju, dan pendapatan usaha Anda siapa tahu akan meningkat dan bisa menyamai gaji Anda?
Kemudian, siapa tahu juga pendapatan usaha Anda bisa meningkat lagi dan melebihi gaji Anda? Saya banyak melihat contoh orang yang merintis usaha sambil tetap mempertahankan pekerjaannya. Lama-lama ketika usahanya makin sukses, pendapatan dari usahanya meningkat, dan jumlahnya jauh melebihi gajinya. Sehingga ia memiliki pilihan apakah ia akan mempertahankan kedua pendapatannya, atau meninggalkan pekerjaannya dan terjun total 100 persen ke dalam usahanya dengan harapan agar penghasilan dari usahanya bisa makin besar. Bagi Anda yang menjadi ibu rumah tangga dan hanya suami yang bekerja, mungkin bisa lebih enak lagi. Anda merintis usaha Anda, sementara suami Anda tetap mendapatkan gaji dari pekerjaannya. Masing-masing dari Anda sekarang menghasilkan pendapatan bagi keluarga. Bukan begitu?
SIAP MELUANGKAN WAKTU
Kalau Anda menjalankan usaha Anda sambil masih tetap bekerja, maka Anda harus siap meluangkan waktu. Bagi Anda yang menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga, Anda harus siap menyisihkan sekitar ­ mungkin 4 jam setiap hari untuk mengurus usaha baru Anda. Bagi Anda yang juga bekerja di kantor, mungkin Anda harus siap menjalankan usaha Anda pada malam hari. Terserah Anda. Yang jelas, Anda harus memiliki komitmen untuk mau menjalankan usaha Anda, dan jangan kaget kalau nanti Anda akan lebih capek dari biasanya. Ini wajar, karena Anda menjalankan dua pekerjaan sekaligus kan?
Tapi apa yang membuat Anda mau lebih capek dari biasanya? Apa yang membuat Anda mau repot-repot menjalankan usaha Anda? Ini karena Anda ingin agar usaha Anda bisa berkembang kelak dan pengelolaannya bisa Anda serahkan ke anak buah Anda sehingga Anda bisa punya lebih banyak waktu untuk keluarga Anda kelak sementara tetap mendapatkan penghasilan. Jadi, Anda investasi waktu (mau lebih sibuk) sekarang, dengan harapan agar Anda mendapatkan waktu yang lebih banyak kelak. Jadi, sesibuk apa pun sekarang, kenapa Anda tidak luangkan waktu untuk merintis sebuah usaha?
PERLU DUKUNGAN KELUARGA
Minta dukungan dari keluarga Anda. Kalau perlu, ajak suami Anda untuk ikut membantu Anda. Libatkan suami Anda dari awal. Dengan demikian, suami Anda bisa ikut berperan dalam usaha Anda, karena dukungan suami itu penting. Banyak usaha rumahan yang gagal karena tidak adanya dukungan suami. Bukan berarti Anda tidak akan berhasil dalam usaha Anda bila tidak didukung suami, tapi memang akan sangat membantu kalau suami Anda ikut mendukung usaha Anda kan? Kalau perlu, jangan katakan pada suami bahwa ini adalah usaha Anda. Katakan padanya bahwa ini adalah usaha keluarga, bukan usaha Anda. Kelak kalau usaha ini besar, suami Anda bisa ikut terlibat di dalamnya. Bukankah akan mengasyikkan bila suami-istri bekerja bersama membangun usaha keluarga?
TIDAK HARUS SEKOLAH TINGGI
Apakah Anda adalah salah satu dari mereka yang tidak mengenyam sekolah tinggi? Apakah Anda cuma lulusan SMP? Apakah Anda cuma lulusan SMEA? Atau apakah Anda sama sekali tidak pernah sekolah dan hanya punya pengalaman?
Baca ini: Anda tidak harus mengenyam sekolah tinggi lebih dulu untuk bisa membuka usaha dan berhasil dalam usaha Anda. Kita sudah sering mendengar dan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ada banyak orang berhasil dalam membangun usahanya dari nol, meski tidak memiliki pendidikan tinggi. Apa resepnya sehingga mereka bisa berhasil? Ketekunan dan motivasi untuk bisa berhasil. Yang lebih penting, ia ­ walaupun tidak sekolah tinggi ­mau belajar. Belajar tidak harus ditempuh dengan sekolah. Anda bisa belajar dari pengalaman Anda, dari buku, dan dari pengalaman orang lain (baik keberhasilan maupun kegagalannya). Satu lagi, mereka mau memulai usahanya dari kecil lebih dulu, sebelum lama-lama usaha itu menjadi besar. Percayalah, Anda punya kesempatan yang sama dengan saya, dan dengan orang yang lain untuk bisa berhasil, walaupun Anda tidak memiliki pendidikan tinggi sekalipun. Jadi tunggu apa lagi? Bulatkan tekad untuk membuka usaha sampingan. Sekarang juga.

Jumat, 18 September 2009

10 Kiat Membina Keluarga Bahagia

Setiap orang pastilah ingin keluarganya bahagia. Menciptakan keluarga bahagia bukanlah hal yang susah. Ada kiat-kiat tertentu dalam membina keluarga menuju keluarga bahagia :

  1. Jujurlah satu sama lain.
  2. Dengarkan keluhan pasangan Anda dan anggap serius perasaannya
  3. Bila ada ganjalan sebaiknya didiskusikan sehingga tidak menimbulkan kebencian.
  4. Tunjukkan pada pasangan bahwa Anda mencintainya dan katakanlah “I love You” minimal sekali sehari. Dan berusahalah memberikan sentuhan mesra saat anda mengatakan "I love you hanny".
  5. Ciptakanlah waktu berdua saja tanpa diganggu oleh anak-anak. Jadualkan kegiatan berdua minimal setahun sekali.
  6. Janganlah mengungkit-ungkit masa lalu dan belajarlah dari kesalahan.
  7. Percayalah pada pasangan . Bila Anda ragu atau curiga ungkapkanlah hal tersebut padanya.
  8. Pada saat pasangan Anda berbicara, pandanglah wajahnya sehingga ia tahu kalau Anda memperhatikan ucapannya.
  9. Saat bertengkar jagalah perkataan Anda ( jangan sampai mengatakan sesuatu yang akan disesali nantinya) dan berusahalah tetap tenang dan tidak terbawa emosi, berusahalah tetap duduk.
  10. Jagalah rahasia hubungan Anda berdua.

Selasa, 15 September 2009

Tidak Gampang Membangun Keluarga yang Solid

Banyak pasangan yang ingin segera menikah, namun keputusan untuk mengikat diri dalam perkawinan itu seringkali tidak dilandasi dengan pemikiran yang matang. Padahal, membangun keluarga yang solid bukanlah hal yang mudah. Banyak pasangan tidak menyadari bahwa menyatukan dua individu yang berbeda kepribadian dan latar belakang memerlukan kerja keras dan waktu yang lama.
Menurut Prof. DR. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, diperlukan ilmu khusus untuk membangun keluarga yang tangguh.
"Yang pertama adalah, suami-istri harus diikat dengan iman. Dengan begitu tanggung jawab bukan hanya pada pasangan, tetapi juga pada Tuhan," papar Komarrudin, di sela-sela workshop pranikah dan parenting di Jakarta, Selasa (15/9).
Konsep saling berbagi di dalam keluarga tidak cukup hanya dilihat dari materi semata. Pasangan harus mempunyai kecerdasan emosi untuk memiliki sikap saling percaya dan berempati satu sama lain. Kecerdasan emosi bisa diperoleh asalkan kedua pasangan terus belajar saling memahami. Bila hal ini sudah cukup terasah, rasa percaya dan empati tersebut akan muncul dengan sendirinya.
Hal penting yang perlu diketahui pasangan, kehidupan rumah tangga juga harus selalu dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang. Kita tidak bisa hanya mengandalkan cinta yang kita rasakan saat pertama kali bertemu dengan pasangan, karena perasaan berbunga-bunga ini akan segera pupus. Cinta harus selalu dipupuk dan disirami. Jika rasa sayang dan cinta tersebut diabaikan, pasangan akan mengalami akibat buruknya, seperti perselisihan yang terus terjadi.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah masalah pendapatan. Bagaimana pun juga, pasangan hidup di dunia nyata, dimana semua kebutuhan rumah tangga harus dipenuhi. "Cinta dan iman juga harus dilengkapi dengan income. Meskipun begitu, pendapatan jangan dijadikan fokus," tukas Komarrudin.
Ia juga berpendapat, tidak menjadi masalah jika pendapatan istri lebih besar dari suami. Komarrudin mencontohkan, pendapatan Nabi Muhammad SAW lebih kecil dari pada penghasilan Siti Khadijah, istrinya. Namun Siti Khadijah tetap dapat menghormati suaminya. "Pendapatan istri boleh saja lebih besar, namun suami harus lebih kaya hati dari istri," ujarnya.
Dikatakannya, setiap pasangan harus mempunyai benteng yang kuat agar tidak mudah tergoda dengan hal-hal yang dapat merusak rumah tangga. Jika merasa benteng yang dimiliki tidak cukup kuat, maka sebaiknya hindari semua godaan tersebut.
"Jangan mendekati godaan kalau tidak dapat melawannya, jauhi saja," saran dia.